Minggu, 13 Mei 2012

Sehat Itu MURAH, sakit itu yang MAHAL



Beberapa hari ini, aku hanya bisa berbaring di tempat tidur sambil menikmati udara pengap yang ada di kamar ku, bukan bermaksud untuk bermalas-malasan. Namun karena otakku semakin berat, akibat sakit kepala yang bukan kepalang. Setiap ku berdiri di atas dua kaki, seakan semua darah naik ke kepala, sehingga mengangkatnya saja tak kuasa! Sungguh luar biasa beratnya, denyut jantung seirama dengan denyut yang ada dikepala. Sakiiiiit sekali.


Namun setiap ada kegiatan tetap saja aku mencoba mengikutinya sambil menghiraukan sakit yang sedang aku derita. Haha Lebay! Kan dunia masih bisa berputar kalolah hanya sekedar sakit kepala, ya gak!. Bukan berarti sakit ini menjadi jadi alasan tidak beraktivitas dan bermalas-malasan. Justru kita bisa merenung bahwa begitu berharganya rasa sehat yang selama ini kita sepelekan, begitu hiraunya makanan yang kita masukan ke dalam badan tanpa berfikir apakah itu baik atau tidak buat kesehatan. Terkadang kita hanya memikirkan rasa enaknya saja yang bahkan sekedar numpang lewat di lidah, padahal setelah itu semua sama!

Nikmat yang hanya sebentar numpang lewat di tenggorokan, semua diolah menjadi sari-sari pati dan dimanfaatkan oleh tubuh, sedangkan sisanya tidak dipakai dan dibuang. Namun sering sekali kita lebih mementingkan rasa enak tersebut dan jarang berfikir apakah itu baik dikonsumsi atau tidak. Padahal tidak semua rasa enak itu bermanfaat di dalam tubuh kita, rasa pahit yang dapat dirasakan oleh pangkal lidah justru yang dapat menyehatkan tubuh kita. Bukankah rasa obat-obatan itu rasanya pahit. Sebenarnya itulah yang dapat melawan virus-virus bakteri yang ada dalam tubuh dan menjaga ketahanan tubuh.

Sedangkan rasa yang enak-enak, manis, pedas, malah ini yang akan menstimulus datangnya penyakit, seperti gemuk, diabetes, asam urat dsb. Pastinya dalam kadar yang berlebihan, karena tidak selamanya rasa tersebut membawa pengaruh buruk terhadap diri kita, misalkan saja, manis-manis bisa membuat energi kita meningkat sehingga kita pun bisa sholat, mengaji, berlari dan sebagainya.

Dari kisah ini, ternyata ada lautan ilmu yang bisa kita ambil, bahwa begitu banyak kenikmatan yang hanya sekedar nikmat di mata, justru membuat kita lupa apakah itu baik atau tidak. Terkadang kita bingung membedakan antara kesenangan dan kebahagiaan. Yang akhirnya kita lalai di buatnya. Memang enak nonton konser musik apalagi acara lawak di TV, tapi kita tidak sadar bahwa begitu banyak informasi yang sama sekali tidak ada manfaatnya bagi dirikita. Acara lawak memang membuat kita tertawa, tapi sayangnya dengan cara menertawakan orang lain, menghina diri sendiri, melecehkan, bahkan sampai mencelakakan. Acara tersebut lucu bagi kita, tetapi unsur edukatif yang ditampilkan sama sekali 0 besar. Tidak ada yang bisa diambil ilmunya, walaupun tertawa itu sendiri sehat! Namun terdapat perbedaan yang sangat besar antara tertawa dengan menertawakan orang lain.

Lihatlah betapa pikiran kita saat ini telah didikte oleh para artis yang bercerita tentang hakikat kehidupan. Kehidupan kita berubah layaknya film-film sinetron yang ada di televisi, cara berpakaian, cara makan, kesenangan, semua dilakukan bak artis yang sedang ambil peran. Sampai-sampai pikiran kita terpengaruh oleh gaya hidup mereka yang serba mewah. Para artis sinetron dengan gagahnya membawa mobil mewah, ganteng, cantik, memimpin perusahaan, tapi perusahaan apa juga gak jelas, yang akhirnya kita hanya menjadi generasi yang hanya cuma bisa berangan-angan, tapi apa daya kuasa tak ditangan. 

Tetapi tidak semua acara di Televisi seperti itu, masih ada unsur pendidikan yang disampaikan namun sayangnya ditayangkan dini hari. Sehingga saat ini televisi memang dirancang agar otak kita selalu terhibur supaya kita tidak memikirkan diri sendiri apalagi orang lain. Inilah persoalan yang saat ini kita hadapi, sebab kita akan selalu di kelilingi oleh banyak makanan negatif yang masuk ke dalam fikiran kita, yang sebenarnya bisa lebih berbahaya dari makanan yang kita makan sehari-hari.

Kembali pada awal cerita, ternyata aku di diagnosa oleh dokter terkena radang tenggorokan. Dokter menganjurkan bahwa aku tidak boleh makan pedas, es, dan goreng-gorengan, padahal semuanya enak-enak. Tapi itu bukan masalah, aku yakin bahwa semua ini buat kebaikan diri. toh siapa juga yang tahu kita, kecuali diri kita sendiri. Bener gak? Maka kita pun harus jaga kesehatan diri sendiri. Karena jangan sampai disaat sakit, barulah merasa kesehatan itu sangatlah penting! Begitu juga disaat memiliki, akan terasa berat apabila hal tersebut hilang. Jadi apapun yang Allah berikan semestinya harus dijaga dengan baik, karena semua akan dipertanggung jawabkan.

Walaupun sedang sakit, bukannya saya harus berkurung diri di kamar, tapi tetep saja menjalani kegiatan satu persatu. Karena berfikir sehat disaat sakit, membawa pengaruh besar terhadap imun dalam tubuh kita. Dan saya juga yakin bahwa semua juga terjadi atas izinnya, termasuk sakit, bisa jadi selama ini kita terlalu sibuk dan capek, sehingga tubuh meminta untuk beristirahat sebentar. Namun bisa jadi juga dengan sakit ini, Allah ingin menghapus dosa-dosa saya yang mungkin sudah terlalu banyak.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ingin sehat secara alami dengan bahan herbal kunjungi

https://www.facebook.com/herbaljoz/