Jumat, 25 Mei 2012

Tanpamu Langit Masih Biru



Sebenarnya judul ini hanyalah kenangan masa lalu ku yang telah usang dan berdebu. Kenangan yang tak kan mungkin terulang, dan kembali. Sesuatu yang dulu sangat aku takutkan tapi akhirnya juga terjadi. Iya, Inilah kisah cinta yang dulu pernah mewarnai relung jiwa. Cinta yang dulu aku anggap begitu indah, tapi kini telah membuat lubang yang begitu dalam di hati. Sejujurnya aku sudah lupa bagaimanakah indahnya cinta, aku pun tidak tahu semenjak kapan ia pergi di dalam pikiranku. Yang pasti ia telah menguras literan air mata, telah membuat goresan luka yang sulit tuk diobati. Tapi biarlah, kini tiada guna lagi disesali, tiada guna lagi marah hanya karena ia memilih yang lain. toh yang pasti itu adalah pilihan yang terbaik baginya, karena ia tahu aku hanya pantas buat yang terbaik. Hehehe.

 Tapi sejujurnya aku sudah lupa dimanakah memori usang itu berada. Karena tiada lagi duka di hati, tiada lagi sesak di dada. Namun untuk mengawali paragraf ini aku harus mencari memori usang itu dan memutarnya kembali. Bukan untuk disesali tapi untuk disyukuri karena ia telah mengisi lembaran buku kehidupan yang aku sendiri sudah lupa letak halamannya berapa. Ternyata begitu manisnya cinta, tetapi perihnya pun tak terkira. Begitu indahnya cinta, tapi juga meningalkan duka. Memang cerita cinta tidak pernah bosan untuk diceritakan. Tidak akan pernah habis dimakan zaman, dari siti nurbaya, cinderella, hingga rangga dan cinta.

saat ini masih banyak, sahabat-sahabatku berganti statusnya dari inrelation menjadi single. Tapi juga gak sedikit yang bahagia karena telah menemukan yang baru, hingga komenan pun berdatangan bak semut dan gula. Namun kenapa sih manusia itu takut dengan kata putus? Apakah itu adalah akhir dari segalanya? How Stupid We Are!! Sampe-sampe ada orang yang sulit makan dan mau mati hanya karena ditinggal kekasih! Ah lu kayak gak pernah aja sih li!! Justru karena pernah patah hati sehingga aku tahu betapa perihnya hal tersebut. Saat semua kemampuan yang kita miliki menjadi hilang dan kurang bersemangat. Anehnya cinta, ketika datang dan pergi sama-sama mendatangkan kegalauan. Untuk itu gak ada celah lagi dalam diri buat satu kata tersebut kecuali sudah datang waktu yang tepat. Hehe

Memang dalam hidup pasti ada pertemuan dan juga ada perpisahan. Justru kalo gak ada pisah, maka aku pun gak dapat yang terbaik. Jadi sudah sepantasnya untuk pisah. Hehe.  Allah itu maha baik, tidak mungkin salah memberikan yang terbaik bagi hambanya.

Jadi gak ada gunanya mengingat-ngingat sang mantan, hanya kan menambah derita dan sesak di dada. Dia tidur nyenyak, Kita insomnia. Dia gemuk, kita kurus tinggal tulang. Sampai-sampai perasaan ketika putus adalah berusaha untuk duluan move on, alias mencari pacar baru.. Ah buat apa sih? Nambah kebencian aja! Ini bukannya perlombaan untuk mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah!

Uda gak perlu lagi lihat facebook dan TL nya walau sekedar penasaran. Jangan sampai penasaran berujung penyesalan yang akan menambah duka semakin panjang. Dia senyum, kita menderita, dia happy kita bete. Uda-uda capek kalo gitu terus. Gak perlu lagi mencari-cari sesuatu yang sebenarnya telah pergi, masa lalu bukan untuk diingat terus menerus. Perjalanan yang ada di depan masih panjang dan kita tidak tahu sampai dimana. Masih ingatkah tentang kaca mobil dan kaca spion, kira-kira mana yang lebih besar? Iya, kaca depan mobil jauh lebih besar dibanding kaca spion, karena kita selalu melaju kedepan, sambil melihat tujuannya, sedangkan kaca spion jauh lebih kecil agar kita berhati-hati apakah ada mobil dari belakang ataukah tidak. Jadi walau kaca spion itu kecil, tapi kita juga melihatnya sesekali, agar kita bisa maju kedepan dengan aman. begitu juga masa lalu bukan untuk disesali, tapi untuk disyukuri dan diambil pelajaran untuk menuju masa depan.

Biarlah nasi menjadi bubur, tinggal sekarang kita pikirkan bagaimana menjadi bubur ayam spesial. Kalo perlu jadi pengusaha bubur ayam spesial sekalian, boleh juga tuh hehhe. Lagi pula kan doi sudah gak terlalu cantik lagi kan sekarang. Masih banyak diluar sana yang jauh lebih cantik dan alim, baik hati dan tidak sombong. Tinggal sekarang kita harus melangkah dan berusaha yang terbaik untuk yang terbaik pula, ingat kan hukum keseimbangan, yang baik dapat yang baik, yang buruk dapat buruk. Jadi hidup memang pilihan. Semoga kita terus memantaskan diri untuk berusaha terbaik, dan siap menerima dan membuka hati yang baru dan baik pula. Amien.

Buat yang ditinggal dan disakiti kekasih, cara yang terbaik membalasnya perbuatannya adalah dengan menunjukkan hidup kita jauh lebih bahagia dari si Doi. Hehehe... Toh tanpamu Langit juga masih biru..Hahahaha


1 komentar:

Aan Ma'ruf mengatakan...

Kayaknya ide artikel yg aku cerita ke kalian pas di lt.8 bakalan bertolak belakang nih Li dg artikel mu yg ini..
hehehe