Sebenarnya
judul ini hanyalah kenangan masa lalu ku yang telah usang dan berdebu. Kenangan
yang tak kan mungkin terulang, dan kembali. Sesuatu yang dulu sangat aku takutkan
tapi akhirnya juga terjadi. Iya, Inilah kisah cinta yang dulu pernah mewarnai
relung jiwa. Cinta yang dulu aku anggap begitu indah, tapi kini telah membuat
lubang yang begitu dalam di hati. Sejujurnya aku sudah lupa bagaimanakah
indahnya cinta, aku pun tidak tahu semenjak kapan ia pergi di dalam pikiranku.
Yang pasti ia telah menguras literan air mata, telah membuat goresan luka yang
sulit tuk diobati. Tapi biarlah, kini tiada guna lagi disesali, tiada guna lagi
marah hanya karena ia memilih yang lain. toh yang pasti itu adalah pilihan yang
terbaik baginya, karena ia tahu aku hanya pantas buat yang terbaik. Hehehe.
Tapi
sejujurnya aku sudah lupa dimanakah memori usang itu berada. Karena tiada lagi
duka di hati, tiada lagi sesak di dada. Namun untuk mengawali paragraf ini aku
harus mencari memori usang itu dan memutarnya kembali. Bukan untuk disesali
tapi untuk disyukuri karena ia telah mengisi lembaran buku kehidupan yang aku
sendiri sudah lupa letak halamannya berapa. Ternyata begitu manisnya cinta,
tetapi perihnya pun tak terkira. Begitu indahnya cinta, tapi juga meningalkan
duka. Memang cerita cinta tidak pernah bosan untuk diceritakan. Tidak akan
pernah habis dimakan zaman, dari siti nurbaya, cinderella, hingga rangga dan
cinta.
saat
ini masih banyak, sahabat-sahabatku berganti statusnya dari inrelation menjadi
single. Tapi juga gak sedikit yang bahagia karena telah menemukan yang baru,
hingga komenan pun berdatangan bak semut dan gula. Namun kenapa sih manusia itu
takut dengan kata putus? Apakah itu adalah akhir dari segalanya? How Stupid We
Are!! Sampe-sampe ada orang yang sulit makan dan mau mati hanya karena
ditinggal kekasih! Ah lu kayak gak pernah aja sih li!! Justru karena pernah
patah hati sehingga aku tahu betapa perihnya hal tersebut. Saat semua kemampuan
yang kita miliki menjadi hilang dan kurang bersemangat. Anehnya cinta, ketika
datang dan pergi sama-sama mendatangkan kegalauan. Untuk itu gak ada celah lagi
dalam diri buat satu kata tersebut kecuali sudah datang waktu yang tepat. Hehe
Memang
dalam hidup pasti ada pertemuan dan juga ada perpisahan. Justru kalo gak ada
pisah, maka aku pun gak dapat yang terbaik. Jadi sudah sepantasnya untuk pisah.
Hehe. Allah itu maha baik, tidak mungkin
salah memberikan yang terbaik bagi hambanya.
Jadi
gak ada gunanya mengingat-ngingat sang mantan, hanya kan menambah derita dan
sesak di dada. Dia tidur nyenyak, Kita insomnia. Dia gemuk, kita kurus tinggal
tulang. Sampai-sampai perasaan ketika putus adalah berusaha untuk duluan move
on, alias mencari pacar baru.. Ah buat apa sih? Nambah kebencian aja! Ini bukannya
perlombaan untuk mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah!
Uda
gak perlu lagi lihat facebook dan TL nya walau sekedar penasaran. Jangan sampai
penasaran berujung penyesalan yang akan menambah duka semakin panjang. Dia senyum,
kita menderita, dia happy kita bete. Uda-uda capek kalo gitu terus. Gak perlu
lagi mencari-cari sesuatu yang sebenarnya telah pergi, masa lalu bukan untuk
diingat terus menerus. Perjalanan yang ada di depan masih panjang dan kita
tidak tahu sampai dimana. Masih ingatkah tentang kaca mobil dan kaca spion,
kira-kira mana yang lebih besar? Iya, kaca depan mobil jauh lebih besar
dibanding kaca spion, karena kita selalu melaju kedepan, sambil melihat tujuannya,
sedangkan kaca spion jauh lebih kecil agar kita berhati-hati apakah ada mobil
dari belakang ataukah tidak. Jadi walau kaca spion itu kecil, tapi kita juga
melihatnya sesekali, agar kita bisa maju kedepan dengan aman. begitu juga masa
lalu bukan untuk disesali, tapi untuk disyukuri dan diambil pelajaran untuk
menuju masa depan.
Biarlah
nasi menjadi bubur, tinggal sekarang kita pikirkan bagaimana menjadi bubur ayam
spesial. Kalo perlu jadi pengusaha bubur ayam spesial sekalian, boleh juga tuh
hehhe. Lagi pula kan doi sudah gak terlalu cantik lagi kan sekarang. Masih banyak
diluar sana yang jauh lebih cantik dan alim, baik hati dan tidak sombong. Tinggal
sekarang kita harus melangkah dan berusaha yang terbaik untuk yang terbaik
pula, ingat kan hukum keseimbangan, yang baik dapat yang baik, yang buruk dapat
buruk. Jadi hidup memang pilihan. Semoga kita terus memantaskan diri untuk
berusaha terbaik, dan siap menerima dan membuka hati yang baru dan baik pula.
Amien.
Buat
yang ditinggal dan disakiti kekasih, cara yang terbaik membalasnya perbuatannya
adalah dengan menunjukkan hidup kita jauh lebih bahagia dari si Doi. Hehehe...
Toh tanpamu Langit juga masih biru..Hahahaha
1 komentar:
Kayaknya ide artikel yg aku cerita ke kalian pas di lt.8 bakalan bertolak belakang nih Li dg artikel mu yg ini..
hehehe
Posting Komentar