Dunia memang tidak pernah
bersikap adil dengan orang yang biasa-biasa saja. Sayangnya dunia
hanya mengingat beberapa nama, dan tidak semua manusia. Yang pasti mereka adalah orang-orang yang istimewa, yang mampu keluar dari kerumunan
dan keramaian. Dan kemudian mereka melakukan perbedaan yang berarti, sehingga
orang-orang seperti ini bukannya terdesak oleh keramaian ataupun terjepit oleh lautan manusia, namun mereka-lah yang mampu membuat keramaian dan
kerumunan, serta akan selalu dikerumuni oleh banyak
orang.
Lagi-lagi dunia memang selalu
bersikap tidak adil bagi orang-orang yang biasa-biasa saja. Dunia hanya
mengenal beberapa orang yang selalu berpengaruh pada kehidupan. Misalkan, suatu
hari saya pergi ke suatu restoran ternama di Jakarta, namun beberapa saat
kemudian datanglah Jackhie Chan bersama istri dan keluarganya ke restoran
tersebut. ketika saya dan Jackhie selesai makan, kira-kira menurut teman-teman siapa
yang akan berpotensi akan bayar? Saya? atau Jackie? Yang pasti saya akan bayar,
karena saya dianggap konsumen biasa, yang karena lapar dan sebagainya sehingga
setelah makan maka dipastikan sang pelayan akan membawa bill ke saya. namun
berbeda dengan jackie yang ketika makan, ia diberi kesempatan spesial untuk mencicipi
makanan andalan restoran bahkan langsung ditemani sang pemilik restoran. Dan ketika
selesai makan, bukannya ia diberi tagihan bill, eh malah sang pemiliki restoran
mengatakan “mas jangan repot bayar, mas tenang aja semuanya gratis koq, karena
kehadiran mas kemari merupakan penghargaan buat restoran kami, bahkan bolehkah kami
yang meminta izin kepada mas untuk bisa foto bareng, sehingga fotonya akan bisa
kami pajang di dinding depan restoran”.
Yang jelas Saya dan Jackie memang sangat berbeda. Namun bukankah, jackie secara
finansial kaya-raya? Bukankah baginya membeli makanan dengan harga segitu, bisa
jadi 3 kali makan bagi kita? So kenapa dia malah mendapatkan semua dengan gratis
dan malah sang pemiliki restoran yang meminta izin kepadanya untuk bisa foto
bareng? Jadi apa bedanya dengan saya? tapi kenapa saya yang harus bayar dengan
harga mahal, dan ketika saya selesai makan tak satupun orang berduyun-duyun foto
bareng dengan saya? so lagi-lagi dunia memang sinis dan tidak adil. Karena orang-orang
istimewa selalu mendapatkan perlakukan lebih, dan selalu akan
diingat oleh dunia.
Dalam banyak hal menjadi pembeda
itu bagus, dan masyarakat hanya mampu mengingat beberapa orang saja. Sehingga orang
yang biasa-biasa saja pasti lebih mudah dilupakan dan tidak diingat oleh
dunia. Jackie chan memang orang yang istimewa, dan semua orang kenal dengan dirinya,
mulai anak-anak sampai orang tua. yang jelas ia telah melakukan hal yang
berbeda dengan orang-orang biasanya. Ia telah mengeluarkan banyak pengorbanan
terhadap karirnya, sehingga ia disebut stuntman.
Sehingga ketika melakukan pekerjaan bukan hanya keahlian yang ia
pertaruhkan namun juga nyawa sekalian, sehingga jelas pengorbanan yang ia
tempuh hingga menjadi saat ini memang luar biasa. Pengorbanan yang ia lalui
bisa jadi berdarah-darah dan memiliki resiko yang sangat besar. Pada salah
satu adegannya dengan menggunakan mobil, dimana ia harus mampu keluar dari
tabrakan mobil yang sengaja diciptakan. Sehingga jelas, adegan ini bukan sekali
dua kali ia lakukan, bahkan ketika adegan kejar-kejaran dengan pemain yang dianggap
lawan, ia bahkan harus mampu melompat dari satu gedung kegedung yang lain. So
memang setiap adegan yang ia lakukan penuh resiko dan tantangan.
Namun perngorbanan yang telah ia lakukan
sebelumnya, telah sebanding dengan apa yang telah ia raih pada hari ini. Sehingga
dunia memang layak memberi gelar kepadanya dengan gelar tersebut. So berbeda dengan
saya, ketika banyak orang yang tidak mengenal siapa saya, maka orang disekitar saya merasa biasa-biasa saja. Hal ini karena pengorbanan
yang saya lakukan sekarang, masih tidak sebanding dengan pencapaian yang telah dilakukan
oleh jackie chan, sehingga keberadaan saya hari ini belum berpengaruh pada
dunia.
Memang masyarakat lebih mengenal
orang-orang yang memiliki keahlian spesial dibanding dengan orang yang biasanya.
Ketika orang menyebut tentang jago masak, membuat kue, dan segala sesuatu yang
manis-manis maka saat itu orang pasti akan menyebut Chef bara, begitu juga ketika menyebut tentang seorang yang jago
membuat novel bertajuk dengan percintaan dan islami, orang langsung menyebut Habiburahman El- Syrazi, begitu juga ketika seseorang menyebut tentang sejarah Islam dan ide-ide
ideologis, pasti orang juga menyebut langsung pada Felix Y. Siauw yang baru 10
tahun masuk Islam, namun betul-betul sangat memahami tentang Islam dan meyakini bisyarah Rasulullah. Karena Rasulullah bukanlah memandang apa yang hanya
ada didepan mata, namun melihat sesuatu diluar jangkauan olehnya. Sehingga memang
orang-orang seperti inilah yang disebut visioner.
So menjadi yang istimewa
itu memang memerlukan pengorbanan dan habits yang cukup kuat. Melakukan sesuatu
hal hingga kemudian menjadi habits, memang membutuhkan pengorbanan baik itu
harta bahkan nyawa sekalipun. Memang pada awalnya akan menguras banyak energi,
namun setelah itu habits tersebut akan terotomatis dan bergerak dengan
sendirinya. Sehingga mungkin saja kemampuan yang saya miliki saat ini, karena
saya tidak memiliki keinginan untuk keluar dari kerumunan, dan mengasah
keahlian yang saya miliki. Bisa saja keahlian yang kita miliki saat ini, adalah
habits dari pengulangan untuk menunda-nunda sesuatu dan dikombinasi malas yang
cukup kuat dibanding dengan impian. Maka bisa jadi malas tersebut telah menjadi
habits bagi dirikita.
karena orang yang istimewa selalu
melakukan hal-hal yang berbeda dari orang biasanya. Bagi mereka menjadi yang
sederhana belumlah cukup baginya, walaupun mereka lahir dari kalangan yang
sederhana. Hingga akhirnya merekalah yang menjadi orang-orang luar biasa,
sehingga dunia memberikan apresiasi yang istimewa pula, terhadap hasil apa yang
telah ia lakukan sebelumnya.
Sehingga saya sadar bahwa dunia
ini memang tidak adil, bahkan ia hanya mengingat beberapa orang saja. Sedangkan
yang bernyawa hanya hidup sekali, Oleh karena itu saya harus berusaha untuk
terus latihan, membentuk habits baru menjadi orang yang istimewa. Ketika saya
berniat untuk terus membaca dan menulis, maka saya harus meluangkan waktu
untuknya, menambah pengetahuan dan menambah jam terbang. Ketika ada tawaran MC,
maka saya mencoba tuk terus menerima, sekaligus memperbaiki cara-cara public
speaking yang baik, dan menghilangkan rasa demam panggung, pada saat banyak
pasang mata yang menatap saya. Karena gugup dan grogi juga merupakan habits bagi
kita, sehingga kita harus membuat habits yang baru, dengan menganggap bahwa panggunglah
habits yang baru. Ketika saya mencoba untuk terus menulis, menceritakan
pengalaman, serta apa yang saya baca, sebagai latihan yang saya lakukan
untuk proses belajar, karena saya memiliki impian suatu saat nanti saya pun
bisa menulis sebuah buku dan banyak orang yang membacanya, tapi sekaranglah waktu
saya untuk terus latihan, memperbaiki kosa kata, kalimat-perkalimat, sehingga
suatu saat nanti InsyaAllah dunia akan menganggap saya menjadi istimewa.
Ternyata ada 3 golongan manusia di dunia ini,
- Adanya anda, tidak adanya anda, orang2 disekitar anda akan biasa2 saja, tidak senang, dan tidak pula sedih
- Adanya anda maka orang akan takut dan benci, namun disaat anda tdk ada, maka orang akan bahagia dan senang.
- Disaat anda ada maka orang akan bahagia, namun disaat anda tidak ada maka orang akan rindu dan sedih.
1 komentar:
PERTAMAX !!!
SUbhanallah... sungguh Ali, siang ini sy betul2 merasakan suasana yang berbeda di kantor.
lagi-lagi ini berkat tulisan antum.
MENGHIBUR dan MENGGUGAH. Itu yg saya resakan setelah melahap habis tulisan antum tanpa peduli jam istirahat.
dan TERNYATA! Orang2 sperti antumlah yang dibutuhkan dunia.
Terima kasih banyak Ali, inspirasimu hari ini membuatku bangkit kembali.
pastinya sy akan belajar banyak dari antum.
OK??? two thumbs up 4 U
Posting Komentar