So pagi ini hari aku harus
memutar otak untuk memikirkan apa yang seharusnya aku tuliskan, walau hanya sekedar
tulisan, tapi ini cukup seru dan mengasyikkan, karena menurutku dakwah lewat
tulisan tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga, so jika ada yang ingin
debat kusir, tinggal dicuekin aja, jadi gak
perlu dikomenin koq, karena kalo lama-lama bisa menimbulkan perdebatan dan sebagainya, jadi tinggal suruh aja baca artikelnya. Hehe
Yang jelas, semua orang tahu
tanggal apa hari ini, apalagi bagi anak-anak muda yang sedang kasmaran. Walau
menurutku sudah banyak yang memberikan pengetahuan ini semua, tapi koq kitanya
biasa-biasa aja ya? malah ikut membenarkannya. “Ah mas itu kan cuma setahun
sekali, jadi kapan lagi?” masalahnya, “apa cinta dan kasih sayang itu hanya untuk setahun
sekali mbak?” Hahaha lucu deh,” jadi kapan lagi bisa terima coklat kalo
gak hari ini, mas? “ Nah kalo coklat mah ambil aja tuh, makan sama emak dan babe
dirumah, pasti asyik dah. Maklum diriku juga termasuk penggemar coklat, tapi
bukan pejuang cinta dengan sebatang coklat. Heheh kuno men!
Terkadang kita sudah tahu, namun
karena keseringan melakukan demikian, akhirnya semua jadi pembenaran. Sejuta jurus
alasan mampu dikeluarkan, sebegitu banyak dalil yang dilontarkan, eh tetep aja gak mempan. Hari ini semua berubah jadi “Pink”,
mall—mall di sulap dengan warna “pink”, tempat-tempat hiburan bermandikan
warna setengah ragu ini, merah gak, putih juga gak, jadi tengah-tengah, pantaslah
penggemarnya adalah anak muda, yang masih
setengah-setengah. Remaja memang selalu mencari jati diri, mengungkapkan kalo
ini “aku”, tapi masa perubahan dari remaja ke dewasa memang ada postif dan
negatifnya. Jadi lingkungan juga memiliki pengaruh yang besar dalam proses tumbuhnya
remaja. Namun di dunia yang kapitalis, kita susah mencari aktifitas yang
positif, karena selalu bermata dua, bingung memilihnya, akhirnya memilih jalan
pintas yang dianggap pantas.
Sebelum aku balik ke Banda, ada beberapa mall dan tempat-tempat hiburan yang sudah dihiasi dengan warna “pink”, yang kata orang untuk menyambut hari kasih sayang sedunia. Padahal sejarahnya aja sudah ngaco, tapi malah kita ramai memperingatinya. Sayang jaman sekarang orang masih malas membaca, apalagi Indonesia, wajar kalo kebanyakan toko buku mengatakan bahwa omsetnya turun, karena peminat baca orang indonesia rendah. Tapi kalolah kita tahu, kebiasaan orang-orang sukses di dunia adalah membaca bahkan menulis. so kita akan ramai-ramai mengikuti jejak mereka. Sehingga pantas menjadi orang-orang sedikit dan benar itu memang sulit. Tapi sayangnya kita tidak pernah mengkaji, karena malas membaca akhirnya ikut-ikutan deh yang gak jelas.
Kalolah hari ini adalah hari kasih sayang, kenapa harus sama kekasih coba, kenapa tidak sama orang tua aja. Kan kasih sayang mereka tulus dan jujur sepenuh hati. Lantas pejuang-pejuang valentine bilang, "mas, kan kasih sayang bisa ke siapa aja koq", tapi "kenapa harus hari ini?" Kan setiap hari bisa, anehnya, semua orang yang merayakan valentine seakan eforia, karena inilah momen tahunan, apalagi bagi yang tahun ne baru mendapat gebetan, huuuhh, seneng benget rasanya dengar kata "valentine". Jadi gak heran, kalo ada yang menyerahkan semuanya untuk hari ini, bahkan kehormatan sekalipun. Coba deh teman-teman baca tentang kasus-kasus valentine, sudah banyak koq. Saya mengajak teman-teman untuk suka mencari pengetahuan bukan sekedar ikut-ikutan.
Sebelum aku balik ke Banda, ada beberapa mall dan tempat-tempat hiburan yang sudah dihiasi dengan warna “pink”, yang kata orang untuk menyambut hari kasih sayang sedunia. Padahal sejarahnya aja sudah ngaco, tapi malah kita ramai memperingatinya. Sayang jaman sekarang orang masih malas membaca, apalagi Indonesia, wajar kalo kebanyakan toko buku mengatakan bahwa omsetnya turun, karena peminat baca orang indonesia rendah. Tapi kalolah kita tahu, kebiasaan orang-orang sukses di dunia adalah membaca bahkan menulis. so kita akan ramai-ramai mengikuti jejak mereka. Sehingga pantas menjadi orang-orang sedikit dan benar itu memang sulit. Tapi sayangnya kita tidak pernah mengkaji, karena malas membaca akhirnya ikut-ikutan deh yang gak jelas.
Kalolah hari ini adalah hari kasih sayang, kenapa harus sama kekasih coba, kenapa tidak sama orang tua aja. Kan kasih sayang mereka tulus dan jujur sepenuh hati. Lantas pejuang-pejuang valentine bilang, "mas, kan kasih sayang bisa ke siapa aja koq", tapi "kenapa harus hari ini?" Kan setiap hari bisa, anehnya, semua orang yang merayakan valentine seakan eforia, karena inilah momen tahunan, apalagi bagi yang tahun ne baru mendapat gebetan, huuuhh, seneng benget rasanya dengar kata "valentine". Jadi gak heran, kalo ada yang menyerahkan semuanya untuk hari ini, bahkan kehormatan sekalipun. Coba deh teman-teman baca tentang kasus-kasus valentine, sudah banyak koq. Saya mengajak teman-teman untuk suka mencari pengetahuan bukan sekedar ikut-ikutan.
Sayangnya di dunia kapitalis selalu “wanita”-lah yang sering dieksploitasi, bayangkan semua iklan memajang wanita, semua acara besar yang dipertontonkan adalah wanita, perusahaan-perusahaan pakaian
membuat pakaian wanita seminim mungkin, tapi kita gak pernah sadar, padahal lagi-lagi
yang diuntungkan adalah pria-pria yang ingin melihat keindahan tubuh wanita,
dan sayangnya kebanyakan wanita jarang mengetahuinya, eh dia malah nyaman dengan ini semua, aneh ya, padahal Allah sudah memberitahukan kita, kalo cowok itu lemah pandangannya,
sedangkan cewek itu hakikatnya senang dirayu. Jadi gak heran kalo banyak kasus
yang merugikan pihak wanita, contohnya kejadian perkosaan diangkot serta pelecehan di busway,
jadi coba deh bayangkan gara-gara apa tuh kasuh? Kalo bukan pakaian yang cukup ketatlah
sebagai pemicunya. Bayangin
coba, kamu duduk diangkot, nah didepan ada cewek bajunya seksi banget, sampe
kakinya dilipat rapat, dan pakaiannya menunjukkan apa yang dibungkus, so pastilah
kamu risih, bahkan hasrat pun bisa naik. Keinginan pun muncul ntah kemana-mana, tapi anehnya koq ceweknya seakan malu dan risih sehingga nutup-nutupin. kalo
risih mah kenapa pake gituan di angkot, kan itu tempat umum” so kalo udah kejadian,
baru deh salahin tukang angkot, walau dua-duanya salah, heheheh.
Saya tidak akan memberitahukan bagaimana sejarahnya “valentine”, karena sudah sepantasnya kita mencari
tahu, dan mengkaji apakah berasal dari Islam atau tidak, apakah Rasul kita menyuruh
kita demikian atau gak? Yang jelas semua adalah pilihan, memberikan “kehormatan”
adalah pilihan, tapi pilihlah pilihan yang membawa kita kebahagiaan dan
ketentraman, bukan dibayang-bayang ketakutan, karena janin sudah 3 bulan. So,
asal kata “valentine” saja sudah bukan berasal dari Islam, tapi kenapa kita
masih mau terjun ke kubangan hitam, yang jelas-jelas membawa kita kepada
kesesatan. Sudah sepatutnya kita berprestasi, memberikan yang terbaik kemampuan
yang kita miliki, seringlah membaca, dan kalo perlu seringlah menulis, supaya menjadi
pengingat dan nasihat kita pribadi.
Lagi-lagi kalo sudah valentine yang dirugikan adalah wanita, sayangnya wanita yang terus terzhalimi di negeri yang berlandaskan demokrasi dan kapitalisme. Wahai teman-teman ku yang wanita, janganlah berburuk sangka terlebih dulu, kami ini pejuang kalian. Apakah kalian mau memberikan masa depan kalian kepada seseorang yang belum tentu jodoh kalian, apakah kalian masih mau memberikan kehormatan kalian kepada pria yang belum tentu bertanggung jawab tanpa ikatan yang jelas? so bukankah Islam bener-bener tahu keadaan kita, sehingga bener-bener menjaga kehormatan seorang wanita. bukankah kalian senang, ada seorang pria yang sholeh yang bertanggung jawab datang melamar kalian, apakah kalian senang nantinya mempunyai anak-anak yang sholeh dan sholihah, yang terus mendoakan kalian, hingga kalian tiada, karena do’a merekalah yang bisa membuat amal kita tidak akan terputus. Lantas bagaimana kita akan mengajari anak kita menjadi sholeh, kalo kita sendiri tidak menutup aurat, bagaimana menyuruh anak kita untuk tidak keluar malam, kalo kita sendiri sering kelayapan. So sudah saatnya kita sadar, karena tidak selama-lamanya kita jadi remaja, kemudian dewasa, yang seenaknya merasakan bahwa kita masih terlalu muda. So gak ada yang tahu kita akan dipanggil kapan? kalolah nyawa sudah diujung kepala barulah kita sadar. (Baca artikel Ketika Sebetas Perantauan).
Lagi-lagi kalo sudah valentine yang dirugikan adalah wanita, sayangnya wanita yang terus terzhalimi di negeri yang berlandaskan demokrasi dan kapitalisme. Wahai teman-teman ku yang wanita, janganlah berburuk sangka terlebih dulu, kami ini pejuang kalian. Apakah kalian mau memberikan masa depan kalian kepada seseorang yang belum tentu jodoh kalian, apakah kalian masih mau memberikan kehormatan kalian kepada pria yang belum tentu bertanggung jawab tanpa ikatan yang jelas? so bukankah Islam bener-bener tahu keadaan kita, sehingga bener-bener menjaga kehormatan seorang wanita. bukankah kalian senang, ada seorang pria yang sholeh yang bertanggung jawab datang melamar kalian, apakah kalian senang nantinya mempunyai anak-anak yang sholeh dan sholihah, yang terus mendoakan kalian, hingga kalian tiada, karena do’a merekalah yang bisa membuat amal kita tidak akan terputus. Lantas bagaimana kita akan mengajari anak kita menjadi sholeh, kalo kita sendiri tidak menutup aurat, bagaimana menyuruh anak kita untuk tidak keluar malam, kalo kita sendiri sering kelayapan. So sudah saatnya kita sadar, karena tidak selama-lamanya kita jadi remaja, kemudian dewasa, yang seenaknya merasakan bahwa kita masih terlalu muda. So gak ada yang tahu kita akan dipanggil kapan? kalolah nyawa sudah diujung kepala barulah kita sadar. (Baca artikel Ketika Sebetas Perantauan).
So teman-teman, merayakan
valentine tidak ada gunanya bagi kita semua, kalolah digabung dengan coklat, ah
kasihan banget kehormatan diganti dengan cokelat, bukankah kehormatan itu hanya untuk
seorang yang halal, yang akan menjadi imam bagi keluarga, so janganlah mau mengobral
masa depan kita seharga sebatang coklat. Murah amat??? So, buat teman-teman ku
wanita, sudah sepantasnya menutup aurat, karena keindahan yang ada pada
dirimu akan menyilaukan dan membutakan hati kami, so, kami berharap kita bisa bekerja
sama membangun kehidupan yang Islami, tanpa harus dengan cinta yang semu. Sehingga
kita bisa melahirkan anak-anak yang sholeh, yang akan berjuang membela kita,
bukan menjerumuskan kita ke dalam neraka.
Terima kasih teman-teman telah
membaca tulisan ini semoga ada manfaatnya bagi kita semua, terutama saya pribadi,
kalo ada kritik dan saran bisa ditanggapin aja, atau ada tema yang disarankan
untuk ditulis silahkan komen ja ya sobat, so jangan lewatkan tulisan saya
berikutnya ya,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar