Rabu, 29 Februari 2012

Hadapi Dengan Senyuman



Betapa besarnya energi yang dibutuhkan untuk kata “maaf”, karena hanya orang yang kuatlah yang mampu memaafkan. Sebab inilah jembatan yang harus disebarangi oleh orang yang memiliki keberanian, kekuatan dan kerendahan hati. Bukannya mengeluh, gundah, dan kecewa yang membuat energi kita habis memikirkan hal-hal yang sebenarnya telah lewat dan takkan terulang. Kita terkadang lupa bahwa masih banyak hal penting lainnya yang mesti kita hadapi. Bahkan Islam pun telah memberitahu bahwa masa lalu bukanlah untuk dilupakan, namun bukan berarti energi kita habis untuk mengingatnya, tetapi hanya sekedar pelajaran untuk menatap masa depan. Dan Islam juga mengajarkan kita untuk selalu menatap masa depan, karena inilah yang harus kita hadapi dan diperjuangkan. Sehingga kerikil-kerikil kecil namun tajam ini akan mudah kita lewati jika kita selalu belajar dari kisah yang lalu, baik pengalaman diri sendiri maupun orang lain.

Sabtu, 25 Februari 2012

Galau gak Layau



Karena malam ini malam minggu ketimbang galau, suntuk, bosan dan gak tahu dipakai apa. so kayaknya seru kita bahas tentang ini. Yang jelas bagi para pejuang cinta malam ini akan sangat sibuk, karena memang sudah ditunggu-tunggu kedatanggannya untuk memadu kasih, jalan-jalan, makan-makan, nonton bioskop, nonton konser sampai ada yang nonton balapan liar. Hehe sedangkan hubungan yang jarak jauh alias LDR, siapin pulsa banyak-banyak karena malam ini adalah malam kuping panas sedunia, buat dipakai lembur untuk nelpon si Do’i. Namun ada juga para pejuang sejati, yang terus memantaskan diri dan mengatakan malam minggu adalah malam yang panjang, karena detik-detik seakan terasa begitu lambat, “Ya iyya lah, karena gak tau dipake buat apa, ini lah yang dilakukan para jombower yang bisa sibuk didepan komputer membuat kata-kata puitis, trus update status FB, maen game, haha. Sehingga sekarang gak susah mencari jomblowers sejati caranya tinggal natapin aja tuh monitor, terus lihat siapa aja online disana. Yang Sibuk ganti status, dan isinya galau sedunia, nah sudah tidak diragukan lagi. hehe.

Selasa, 21 Februari 2012

MAAFKAN AKU



Beberapa hari yang lalu aku membuat janji dengan seorang teman untuk jalan-jalan ke perpustakaan syiah kuala, sekaligus mencari pengetahuan dan hal yang baru disana. Kami pun mengunjungi perpustakaan induk unsyiah untuk melihat dan mencari buku-buku yang menarik sebagai bahan kuliahku nanti, sebelum balik ke jakarta. Namun karena aku mahasiswa luar daerah, sehingga kami hanya dibolehkan melihat satu buku saja. Ah biarlah, toh masih syukur bisa diberi kesempatan baca, dan penjaga perpus rela bangkit dari kursinya dan mengambilkan buku yang aku pinta

Sabtu, 18 Februari 2012

Demi Waktu


“Apa pendapat kalian apabila dipintu salah seorang kalian itu mengalir sebuah sungai, kemudian dia mandi dalam sungai tersebut 5 kali sehari semalam. Apakah masih tersisa dari dosanya? Para sahabat menjawab, tentu tidak wahai Rasulullah. Demikianlah shalat 5 waktu yang kalian lakukan, Allah SWT menghapuskan dosa-dosa kalian dengan 5 waktu yang kalian lakukan”.
(HR. Muslim)

Kemarin pagi  saya menerima sms tausyiah dari aa gym. Sms yang membuat otakku kembali berfikir, ternyata hidup ini bagaikan waktu sholat yang berpindah dari satu waktu ke waktu lainnya. Sholat adalah tempat kita bertegur sapa dengan sang pemilik jiwa dan memberitahu kepada-Nya tentang apa saja yang telah kita lakukan sepanjang waktu. Sekaligus berbincang-bincang atas segala bentuk perasaan yang telah dilalui baik sedih, senang, enak, bahagia, dan sebagainya. Bahwa Allah-lah satu-satunya tempat untuk curhat sepanjang hari. Hanya Dia-lah yang mau mendengarkan semua keluh kesah hambanya, kaya-miskin, tua-muda semuanya sama. Bahkan ketika sebagian manusia tidur terlelap, maka tiada satupun yang rela mendengarkan curhatan manusia di tengah gelapnya malam, kecuali Dia.

Rabu, 15 Februari 2012

MERANTAULAH!



“Pergilah merantau maka kan kau dapati pengganti dari kerabat dan teman-teman yang baru, berlelah-lelahlah, maka manisnya akan terasa setelah lelah berjuang”
 
“ANAK KOS”

Sampai hari ini aku tak bisa membayangkan kalimat diatas benar-benar aku alami. Tak ada hujan, tak ada badai, serasa bagaikan mimpi di siang hari ternyata peran inilah yang sedang aku jalani. Walau cita-cita dan harapan hanya sekedar di kampung halaman, serta mencari ilmu di tanah kelahiran, membuatku tak pernah membayangkan bagaimana dunia luar. Seperti halnya kebanyakan teman-temanku yang lain, pergi merantau ke negeri orang adalah suatu hal yang jauh diluar jangkauan, bahkan tak pernah terpikirkan mencari ilmu di negeri seberang.

Selasa, 14 Februari 2012

Black Valentine

So pagi ini hari aku harus memutar otak untuk memikirkan apa yang seharusnya aku tuliskan, walau hanya sekedar tulisan, tapi ini cukup seru dan mengasyikkan, karena menurutku dakwah lewat tulisan tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga, so jika ada yang ingin debat kusir, tinggal dicuekin aja, jadi gak perlu dikomenin koq, karena kalo lama-lama bisa menimbulkan perdebatan dan sebagainya, jadi tinggal suruh aja baca artikelnya. Hehe

Senin, 13 Februari 2012

CINTA ITU TUNA NETRA



Ntah kenapa malam ini aku rindu bermain di kampung siswa, setelah 3 harian gak sempat menulis karena berlibur ke ciwidey bandung. Hasrat setelah berlelah-lelah, maka tinggal menikmati masa-masa kesenangan. Ujian semesteran yang telah dilewati, yang penuh perjuangan, hapalan dan hitungan membuat memori di otak sudah tak sanggup lagi menampung semua bacaan. Hehe, lucunya ketika ujian, kamarku bagaikan habis terkena bom horishima dan nagasaki, kertas dimana-mana, buku berserak ntah kemana, hehe bener juga kata orang “mahasiswa” itu memiliki insting yang tinggi, ya iyalah secara “belajarnya ketika ujian aja”. Ketika hari-hari biasa, sibuk gak jelas ntah kemana. 

Kebetulan semester ini semua mata kuliah telah habis diambil, sehingga ujian kali ini harus diperjuangkan dengan sebaik mungkin. Dan alhamdulillah semuanya telah dijalani dengan lancar, sekarang tinggal tawakkal dan berserah diri. Hehe! Usaha sudah, tinggal ikhtiar aja.

Rabu, 08 Februari 2012

Media : Sarana Pembelajaran atau Pembodohan


Ntah apa yang membuat sel-sel otak-ku malam ini terkoneksi dengan sangat cepat, membuat jantung seakan berlari bagaikan derapan kuda yang siap ikut perang. Aku putuskan menonton tv hanya menambah keruh di hati, ku coba mendengar sule berlawak hanya menambah beban dan sakit di otak. Melihat ayu tingting bernyanyi emosi jadi tak terkendali dan terobati. So hari ini hatiku bercampur peluh melihat media yang ada tv, seakan itu lagi-itu lagi. Sinetron deik-sinetron deik, yang anehnya, malah iklannya lebih banyak daripada episode sinetronnya sendiri. Gak heran anak kecil pun khatam semua iklan secara berurutan dibanding  Al-Qur’an. hehe. Karena yang ditonton seharian cuma iklan doang.

Minggu, 05 Februari 2012

Maju Terus dan Pantang Mundur


"Muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga"

Kalo dipikir-pikir, seru juga tuh slogan! Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Tapi kalo dipikir lebih dalam lagi, kayaknya gak deh, muda saja sudah foya-foya, kapan nabungnya! Pas sudah tua, bukannya malah kaya, tapi “kere” yang ada. Ketika muda aja kerjanya foya-foya, mana sempat ingat ibadah, yang ada masuk neraka. Tapi intinya semua orang ingin sukses, semua orang ingin hidup bahagia, punya rumah mewah, mati masuk surga, yang pasti gak ada tuh orang yang ingin hidupnya melarat, apalagi tidur di kolong jembatan dan ingin masuk neraka. Semua orang pengen punya perusahaan kelas internasional, berjalan pakai jas, naek mobil rush, rumah berdinding emas, ditambah istri cantik berparas artis. Haha khayak di sineteron aja. Yang jelas semua orang pasti  punya keinginan, tapi faktanya banyak orang yang tidak sukses. So kenapa ya??

Kamis, 02 Februari 2012

KETIKA SEBATAS PERANTAUAN

“Ketika itu Malam tampak begitu suram, awan-awan enggan menampakkan indahnya kilauan bintang-bintang. Tetes demi tetes tangisan langit telah jatuh ke bumi, menyirami jiwa-jiwa yang kering dan menghidupi jiwa-jiwa yang mati. Suara muadzin pun mulai bersahut-sahutan di seluruh penjuru, mengajak seluruh jiwa untuk segera bercakap-cakap dengan penguasa langit dan bumi. Aku pun yang tengah duduk menghayati baris-demi baris harus rela menghentikan semuanya untuk segera menunaikan sholat Maghrib.

Bergegas kulangkahkan kaki ini menuju mesjid darul fathim. Pemandangan tak seperti biasanya, sandal-sandal telah bertumpuk saling tindih-menindih, kendaraan roda dua banyak terparkir Tak biasanya. Hati ini pun mulai berbicara, apakah itu firasat hati. “Ah bukan” aku pun sambil menghibur diri, menanti jawaban bahwa seakan ada pengajian atau lainnya. Ternyata hati kecil ini berkata benar,