2 hari yang lalu aku bergegas
melangkahkan kaki ke mesjid Nurul Ilmi untuk mengikuti acara tausyiah, namun karena takut ketinggalan acara tersebut, akupun mengayuh sepeda biru kesayanganku dengan cepat seakan membuat polisi tidur terbangun dan marah
melihatku terburu-buru. Namun setelah tiba di kampus, aku menaruh sepedaku di baseman dan
menguncinya disana. Kebetulan saat itu masih ada 5 menit lagi sebelum waktu dhuhur,
aku pun melangkahkan kaki ke stand pasar khilafah sekedar melihat
teman-teman yang sedang berjualan disana, kalo pun ada yang perlu dibantu maka
aku siap ambil bagian. Hehehe
Kali ini agenda acara rohis
Al-Futuwah adalah kajian bersama AA gym dengan tema "Ukhuwah" (Persaudaraan). oleh
karena itu aku harus siap memasang telinga agar tiada satu kata yang terlewat
olehnya. Para jamaah pun sudah ramai memenuhi mesjid walaupun acara tersebut
baru dimulai ba’da dhuhur. Aku pun bergegas mengambil wudhu’, sambil menikmati
setiap percikan air membasahi wajah, menikmati dinginnya air merasuk kulit,
merasakan sejuknya di sela-sela kaki. Sehingga semua terasa begitu nikmat bila kita fokus dan memusatkan fikiran pada pekerjaan yang sedang kita lakukan.
Akhirnya muadzin
pun berdiri sambil melirik sana- sini, melihat adakah jamaah yang
masih mengerjakan sholat sunnah ataukah sudah. Namun karena antusiasnya para jamaah ingin
mendengarkan tausyiah oleh AA’, sehingga semua tampak telah siap
melaksanakannya. Kemudian Imam berdiri dan siap mengambil alih pasukan,
serta tidak lupa memeriksa barisan. Takbir pun dimulai dan diikuti oleh
para jamaah. Oh Indahnya ya Allah, kalolah hari ini kaum muslimin memiliki imam
yang satu, semua tampak teratur, indah dan sinergis, tak ada yang
saling terpecah belah sana-sini, karena kita sama, kaya-miskin, tua –muda semua
sama dimata-Nya.
Oh ya Allah!! Kalolah ada Imam yang
menuntun kami, pastilah tidak ada pertumpahan darah sana-sini, tidak ada tangis
anak kecil di sudut kota ini, tidak ada haus dan lapar yang terasa memgoyak
perut kami. Oh ya Allah begitu nikmatnya jika hari ini Imam berada di tengah
kaum muslimin, maka kami semua akan tidur nyenyak dan bangun dengan wajah
gembira menunaikan perintah-Mu, namun bukan seperti hari ini, sodara-sodara
kami tidak bisa tidur nyenyak seperti kami, mereka tidur dengan bayang-bayang
ketakutan, karena bisa jadi besok adalah akhir bagi mereka merasakan nikmat
udara yang Kau miliki. Ya Allah, kalolah hari ini ada imam berada ditengah
kami, tentunnya anak-anak kecil akan bersekolah dengan senang hati, akan
bermain-main bersama ibu dan bapak mereka setiap waktu. Namun tidak seperti
hari ini, ketika ayah-ayah mereka mengantar anak-anaknya, bisa jadi ketika
pulang nanti jidat mereka telah berlobang oleh bijih besi. Tidak seperti kami
disini, ketika anak-anak mereka pergi berangkat ke sekolah, namun ketika mereka
pulang nanti, lagi-lagi jidat mereka telah berlobang oleh peluru-peluru tentara
yahudi.
Oleh karena itu ya Allah,
kabulkanlah do’a kami, kami rindu sekali kepemimpinan Islam dibawah satu
naungan, kami rindu akan janji rasulmu yang mengatakan bahwa gelar kami adalah
umat yang terbaik. Maka itu ya Allah percepatlah doa kami, percepatlah tegaknya
Khilafah Islamiyah, seperti yang telah dikatakan rasul-Mu di dalam haditsnya. Aku tahu
karena Rasul-Mu tidak akan berdusta, dan aku tahu Engkau mendengarkan do’a kami. Oleh
karena itu ya Allah kami semua rindu sekali kedamaiaan, kami rindu sekali
persaudaraan, karena mereka juga adalah saudara-saudara kami, tanpa melihat ras
dan warna kulit lagi, karena kami dipersatukan secara Aqidah, pedoman kami
sama, kiblat kami sama, rasul kami sama. Oleh karena itu ya Allah aku tahu hari
ini, kaum muslimin terpecah belah menjadi 50 an negara lebih, negeri-negeri
Islam memiliki banyak pemimimpin saat ini, oleh karena itu persatukanlah kami. Sama
seperti rasul kami, ketika Ia mendirikan daulah di negeri madinah, hingga
akhirnya sayapnya meluas, namun rasul tetap pemimpin terbesar kaum muslimin. Hari
ini negeri-negeri arab malah sangat senang dengan pemerintahan barat, mereka
mengelelu-elukan barat, mereka membuat pangkalan militer untuk menghancurkan
saudara-saudara mereka, padahal mereka lupa bahwa mereka juga saudara-saudara
kami. Hari ini mesir malah menutup jalur gaza, memasang ke dalam tanah besi dan
baja, seakan saudara-saudara palestina adalah penjara bagi mereka. Tapi aku
tahu ya Allah Engkau Maha Tahu segala-Nya, Engkau tidak akan berdiam diri
melihat semua ini, aku yakin walau kaum yahudi dan barat pandai pembuat
makar, tapi aku yakin bahwa mereka lupa karena Engkaulah sebaik-sebaik pembuat
makar.
Teman-temanku ketika Aa gym
menyampaikan indahnya Islam tentang ukhuwah beliau mencontohkan ibarat sebuah
bangunan. Bahwa bangunan itu bisa tegak berdiri karena adanya perbedaan, tidak
ada yang menonjolkan diri satu persatu, mereka saling mendukung sama lain. Sehingga
semua hal penting dan memiliki peranan masing-masing. Sekecil apapun paku,
sehalus apapun pasir, selembut apapun air, bahwa merekalah saling bekerja sama
dengan membentuk suatu bangunan yang kokoh, tidak ada yang saling menonjol,
ketika besi didalam beton, maka ia tidak pernuh cemburu, karena tersembunyi di
dalamnya, ketika paku tidak terlihat, maka ia pun tak merasa marah. Oleh karena
itu begitu indahnya Islam, walaupun warna kulit kita berbeda, bahasa kita
berbeda, tapi Aqidah-lah yang mempersatukan kita, sehingga inilah namanya persaudaraan
yang hakiki.
Ketika ada perbedaan maka kita
haruslah cari persamaan, Islam sangat menghargai perbedaan, namun Islam sangat
menjujung tinggi persamaan, walaupun kulit kita berbeda, mata kita berbeda,
rambut kita berbeda, tapi kita tetep adalah umat nabi Muhammad, dan surga
adalah tujuan kita. Surga bukanlah milik golongan tertentu, alangkah sayangnya hanya dihuni oleh sedikit orang, sehingga kita pun haruslah membagi
kebahagiaan bersama-sama dengan saudara-saudara kita. Dari pelejaran sebuah
bangunan, maka kita tidak boleh meremehkan orang lain, karena bisa jadi amalan
ia jauh lebih baik daripada kita, sehingga kita harus saling bekerja sama dan
berlomba-lomba atas kebaikan. Namun dalam sebuah bangunan yang paling mendasar
adalah fondasi bangunan, ketika fondasi kuat maka dipastikan bangunan tersebut
dapat berdiri dengan kuat, jadi ketika tauhid kita kepada Allah kuat,
InsyaAllah bangunan yang kita dirikan diatas-Nya InsyaAllah berkah dan diridhoi
OlehNya.
Ketika ada orang yang meremehkan kita, bukan berarti kita lebih hina dimatanya, karena kata AA orang yang menghina kita sedang memperlihatkan kehinaannnya, sehingga tidak sepatutnya kita marah, karena kita saja sudah hina, mengapa kita harus marah dan ambil pusing, toh energi kita akan habis jika dibuang untuk yang tidak berguna. Karena bisa jadi orang yang kita hina lebih mulia di mata-Nya dibanding kita. So kata Aa yang terpenting adalah kita harus tetap ikhlas dan terus memperbaiki diri dengan 3 M, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal-hal yang kecil dan Mulai dari sekarang. Semoga kita bisa saling mengingatkan ya teman-teman, dan terus berjuang dan berdakwah di jalan-Nya serta Allah mengumpulkan kita bersama-sama keluarga kita, orang yang kita cintai dan duduk bersanding dengan Rasulullah. Amieen ya Allah. Takbiiiiiir
“ALLAAHUUU
AKBAARR”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar