Rabu, 14 Maret 2012

Ukhuwah : Akidah lah yang Mempersatukan


2 hari yang lalu aku bergegas melangkahkan kaki ke mesjid Nurul Ilmi untuk mengikuti acara tausyiah, namun karena takut ketinggalan acara tersebut, akupun mengayuh sepeda biru kesayanganku dengan cepat seakan membuat polisi tidur terbangun dan marah melihatku terburu-buru. Namun setelah tiba di kampus, aku menaruh sepedaku di baseman dan menguncinya disana. Kebetulan saat itu masih ada 5 menit lagi sebelum waktu dhuhur, aku pun melangkahkan kaki ke stand pasar khilafah sekedar melihat teman-teman yang sedang berjualan disana, kalo pun ada yang perlu dibantu maka aku siap ambil bagian. Hehehe

Kali ini agenda acara rohis Al-Futuwah adalah kajian bersama AA gym dengan tema "Ukhuwah" (Persaudaraan). oleh karena itu aku harus siap memasang telinga agar tiada satu kata yang terlewat olehnya. Para jamaah pun sudah ramai memenuhi mesjid walaupun acara tersebut baru dimulai ba’da dhuhur. Aku pun bergegas mengambil wudhu’, sambil menikmati setiap percikan air membasahi wajah, menikmati dinginnya air merasuk kulit, merasakan sejuknya di sela-sela kaki. Sehingga semua terasa begitu nikmat bila kita fokus dan memusatkan fikiran pada pekerjaan yang sedang kita lakukan. 

Akhirnya muadzin pun berdiri sambil melirik sana- sini, melihat adakah jamaah yang masih mengerjakan sholat sunnah ataukah sudah. Namun karena antusiasnya para jamaah ingin mendengarkan tausyiah oleh AA’, sehingga semua tampak telah siap melaksanakannya. Kemudian Imam berdiri dan siap mengambil alih pasukan, serta tidak lupa memeriksa barisan. Takbir pun dimulai dan diikuti oleh para jamaah. Oh Indahnya ya Allah, kalolah hari ini kaum muslimin memiliki imam yang satu, semua tampak teratur, indah dan sinergis, tak ada yang saling terpecah belah sana-sini, karena kita sama, kaya-miskin, tua –muda semua sama dimata-Nya.

Oh ya Allah!! Kalolah ada Imam yang menuntun kami, pastilah tidak ada pertumpahan darah sana-sini, tidak ada tangis anak kecil di sudut kota ini, tidak ada haus dan lapar yang terasa memgoyak perut kami. Oh ya Allah begitu nikmatnya jika hari ini Imam berada di tengah kaum muslimin, maka kami semua akan tidur nyenyak dan bangun dengan wajah gembira menunaikan perintah-Mu, namun bukan seperti hari ini, sodara-sodara kami tidak bisa tidur nyenyak seperti kami, mereka tidur dengan bayang-bayang ketakutan, karena bisa jadi besok adalah akhir bagi mereka merasakan nikmat udara yang Kau miliki. Ya Allah, kalolah hari ini ada imam berada ditengah kami, tentunnya anak-anak kecil akan bersekolah dengan senang hati, akan bermain-main bersama ibu dan bapak mereka setiap waktu. Namun tidak seperti hari ini, ketika ayah-ayah mereka mengantar anak-anaknya, bisa jadi ketika pulang nanti jidat mereka telah berlobang oleh bijih besi. Tidak seperti kami disini, ketika anak-anak mereka pergi berangkat ke sekolah, namun ketika mereka pulang nanti, lagi-lagi jidat mereka telah berlobang oleh peluru-peluru tentara yahudi. 

Oleh karena itu ya Allah, kabulkanlah do’a kami, kami rindu sekali kepemimpinan Islam dibawah satu naungan, kami rindu akan janji rasulmu yang mengatakan bahwa gelar kami adalah umat yang terbaik. Maka itu ya Allah percepatlah doa kami, percepatlah tegaknya Khilafah Islamiyah, seperti yang telah dikatakan rasul-Mu di dalam haditsnya. Aku tahu karena Rasul-Mu tidak akan berdusta, dan aku tahu Engkau mendengarkan do’a kami. Oleh karena itu ya Allah kami semua rindu sekali kedamaiaan, kami rindu sekali persaudaraan, karena mereka juga adalah saudara-saudara kami, tanpa melihat ras dan warna kulit lagi, karena kami dipersatukan secara Aqidah, pedoman kami sama, kiblat kami sama, rasul kami sama. Oleh karena itu ya Allah aku tahu hari ini, kaum muslimin terpecah belah menjadi 50 an negara lebih, negeri-negeri Islam memiliki banyak pemimimpin saat ini, oleh karena itu persatukanlah kami. Sama seperti rasul kami, ketika Ia mendirikan daulah di negeri madinah, hingga akhirnya sayapnya meluas, namun rasul tetap pemimpin terbesar kaum muslimin. Hari ini negeri-negeri arab malah sangat senang dengan pemerintahan barat, mereka mengelelu-elukan barat, mereka membuat pangkalan militer untuk menghancurkan saudara-saudara mereka, padahal mereka lupa bahwa mereka juga saudara-saudara kami. Hari ini mesir malah menutup jalur gaza, memasang ke dalam tanah besi dan baja, seakan saudara-saudara palestina adalah penjara bagi mereka. Tapi aku tahu ya Allah Engkau Maha Tahu segala-Nya, Engkau tidak akan berdiam diri melihat semua ini, aku yakin walau kaum yahudi dan barat pandai pembuat makar, tapi aku yakin bahwa mereka lupa karena Engkaulah sebaik-sebaik pembuat makar.

 
Teman-temanku ketika Aa gym menyampaikan indahnya Islam tentang ukhuwah beliau mencontohkan ibarat sebuah bangunan. Bahwa bangunan itu bisa tegak berdiri karena adanya perbedaan, tidak ada yang menonjolkan diri satu persatu, mereka saling mendukung sama lain. Sehingga semua hal penting dan memiliki peranan masing-masing. Sekecil apapun paku, sehalus apapun pasir, selembut apapun air, bahwa merekalah saling bekerja sama dengan membentuk suatu bangunan yang kokoh, tidak ada yang saling menonjol, ketika besi didalam beton, maka ia tidak pernuh cemburu, karena tersembunyi di dalamnya, ketika paku tidak terlihat, maka ia pun tak merasa marah. Oleh karena itu begitu indahnya Islam, walaupun warna kulit kita berbeda, bahasa kita berbeda, tapi Aqidah-lah yang mempersatukan kita, sehingga inilah namanya persaudaraan yang hakiki. 

Ketika ada perbedaan maka kita haruslah cari persamaan, Islam sangat menghargai perbedaan, namun Islam sangat menjujung tinggi persamaan, walaupun kulit kita berbeda, mata kita berbeda, rambut kita berbeda, tapi kita tetep adalah umat nabi Muhammad, dan surga adalah tujuan kita. Surga bukanlah milik golongan tertentu, alangkah sayangnya hanya dihuni oleh sedikit orang, sehingga kita pun haruslah membagi kebahagiaan bersama-sama dengan saudara-saudara kita. Dari pelejaran sebuah bangunan, maka kita tidak boleh meremehkan orang lain, karena bisa jadi amalan ia jauh lebih baik daripada kita, sehingga kita harus saling bekerja sama dan berlomba-lomba atas kebaikan. Namun dalam sebuah bangunan yang paling mendasar adalah fondasi bangunan, ketika fondasi kuat maka dipastikan bangunan tersebut dapat berdiri dengan kuat, jadi ketika tauhid kita kepada Allah kuat, InsyaAllah bangunan yang kita dirikan diatas-Nya InsyaAllah berkah dan diridhoi OlehNya. 


Ketika ada orang yang meremehkan kita, bukan berarti kita lebih hina dimatanya, karena kata AA orang yang menghina kita sedang memperlihatkan kehinaannnya, sehingga tidak sepatutnya kita marah, karena kita saja sudah hina, mengapa kita harus marah dan ambil pusing, toh energi kita akan habis jika dibuang untuk yang tidak berguna. Karena bisa jadi orang yang kita hina lebih mulia di mata-Nya dibanding kita. So kata Aa yang terpenting adalah kita harus tetap ikhlas dan terus memperbaiki diri dengan 3 M, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal-hal yang kecil dan Mulai dari sekarang. Semoga kita bisa saling mengingatkan ya teman-teman, dan terus berjuang dan berdakwah di jalan-Nya serta Allah mengumpulkan kita bersama-sama keluarga kita, orang yang kita cintai dan duduk bersanding dengan Rasulullah. Amieen ya Allah. Takbiiiiiir
                                                
 “ALLAAHUUU AKBAARR”

Tidak ada komentar: