Selasa, 06 Maret 2012

Setiap langkah ada Do'amu


Rasanya baru kemarin aku main-main di kampung halaman, baru aja bercanda-canda dengan mamak di ruang tamu, baru saja nonton tv bareng sama bapak, tapi ternyata aku sudah kembali ke Jakarta. Padahal baru kemarin tidur di ranjang kesayangan, bantal, kasur, lemari semuanya masih terbayang jelas di pelupuk mata, letaknya masih sangat hafal diluar kepala, padahal baru aja mutar-mutar kota melihat ramainya anak muda, baru aja menikmati indahnya pemandangan dan semilir angin di pantai, eh kini aku harus kembali melihat kendaraan besi hilir mudik di ibukota, biasanya pagi  hari menghirup udara sejuk di pinggir gunung, merasakan dinginnya air segar yang seakan masuk kedalam tulang, tapi kini aku kembali merasakan udara bercampur polusi dan kerapatan rumah-rumah penduduk, serta macet yang semakin tak dapat terobati. 

Ketika ibu, abang dan kakak mengantarku ke bandara semakin membuatku terharu karena merekalah yang benar-benar mendukung untuk merantau ke negeri orang, merekalah yang menyemangatiku untuk menaklukkan dunia, memberikan dukungan dan harapan bahwa aku bisa. Hingga kemudian Aku berfikir begitu ikhlasnya orang tua kita, keluarga kita, yaitu ibu yang telah melahirkan kita, menyusui, membesarkan kita, menyekolahkan kita, tapi kita malah sekolah ke luar daerah bahkan ada yang keluar negeri, sedangkan hanya sesekali kita melihat orang tuakita, itu pun kalo ada waktu dan kesempatan, sehingga kita pun tidak tahu kondisinya bagaimana, masa-masa tuanya dilalui seperti apa, sedangkan kita sibuk dengan aktivitas yang membuat kita lupa untuk memberi kabar, meneleponnya, meng-smsnya, padahal itu saja uda cukup baginya. 

Menurutku orang tua kita lah yang benar-benar ikhlas di dunia ini, bahwa merekalah yang telah membesarkan kita dari kecil, namun ketika sudah besar, kita malah pergi meninggalkannya untuk sekolah, bekerja, dan sebagainya, hingga kita tidak sempat melihatnya, menjaganya, mendengar suaranya, bercanda gurau, bercerita, mendengarkan cerita mudanya, pengalamannya. Ketika aku menulis tulisan ini, wajah kedua ibu dan ayah seakan hadir di depan mata, mengatakan “semangat ali...semangat...berjuang, mamak dan bapak mendoakanmu disana, lihatlah dunia, janganlah pernah takut, tersenyumlah bahwa masalah yang engkau lalui akan terasa kecil dengannya, janganlah engkau kuatir kondisi kami disini, berjuanglah nakku! Jadilah anak yang sholeh, janganlah engkau durhaka kepada-Nya”. Inilah pesan yang selalu mamak dan bapak sampaikan kepadaku bahkan suaranya masih sangat jelas di telingaku. Aku pun tidak tahu seberapa banyak air mataku berlinang ketika aku menuliskan ini, tapi akan ku tunjukkan pada dunia, bahwa aku pun bisa, aku mampu melewati semua dengan baik, akan ku tunjukkan dan banggakan nama kalian, bahwa dibalik kesuksesanku nanti, itulah kalian berdua. 

Aku akan menuruti nasehat mu,mak..pak.. aku tahu suatu saat nanti engkau tak mampu lagi ibadah sendiri, sehingga sudah saatnya engkau tinggal menikmati hasil yang telah engkau tanam kepadaku, yaitu ilmu agama, aku pun berjanji akan selalu mendoakanmu, disetiap sedekahku, pencarian ilmuku, semua aku niatkan juga untuk engkau, mamak...bapak...aku sangat menyayangi kalian berdua. Aku juga berterima kasih kepada kalian, yang telah mengajarkanku sholat, ikhlas, dan menuntunku ke dalam agama yang penuh kasih sayang ini, dan InsyaAllah semua tugas kalian tidak akan pernah sia-sia di hadapan-Nya.

Tapi inilah yang namanya kehidupan, semua ada jalan cerita dan proses yang harus dilalui. Aku pun harus menatap masa depan dan mengejar cita-cita, bukan berarti aku menginjak bumi sehingga cita-citaku hanya sebatasnya, melainkan aku haruslah menggantungkan cita-cita tersebut setinggi langit. Aku lahir dari keluarga yang sederhana, namun memiliki cita-cita dan impian tidaklah cukup untuk menjadi sederhana, sehingga aku harus mampu menaklukkan dunia, dan menunjukkan bahwa aku juga bisa. 

Alhamdulillah tahun ini adalah tahun kelulusanku, aku pun berharap kepada Allah semoga aku menjadi lulusan yang terbaik dan mengharumkan kedua nama orang tuaku. Walau aku telah menjalani pendidikan kerja sama dengan suatu BUMN, bukan berarti aku santai-santai serta nyaman dengan kondisi saat ini, itu saja belum cukup, aku harus tetap berusaha sebaik mungkin dan menunjukkan bahwa lulusan program kerja sama adalah mahasiswa pilihan dan terbaik dari setiap daerah. So tahun ini, aku tinggal menjalani masa magang/OJT serta menyelesaikan proyek akhir, oleh karena itu aku mohon bantuan do’anya juga kepada teman-teman, semoga aku dapat melewati serta menjalani sidang dengan baik dan lancar. Amien ya Allah.

Terima kasih ya teman-teman telah membaca artikel ini, semoga ada manfaatnya yang bisa diambil ya. So kita tetap semangat  untuk meraih cita-cita namun tidak lupa membahagiakan dan mendoakan kedua orang tua kita, walau sekedar memberitahu aktivitas kita saat ini, itupun sudah cukup membahagiakannya. hehe.

Tidak ada komentar: