Sabtu, 17 Maret 2012

Belajar Ikhlas Dengan Sedekah


Alhamdulillah Allah bener-bener menunjukkan kembali Kuasanya hari ini. Biasanya selesai sholat subuh saya membuka facebook dan update twitter, sambil menunggu waktu dhuha. Dan ketika waktu tiba, saya pun bergegas mengambil wudhu dan menunaikan sholat rezeki ini. Yang jelas ketika memasuki tahun 2012, saya mulai rajin menunaikan ibadah sunnah tersebut, apalagi setelah membuku “7 keajaiban rezeki”, serta ingin mengikuti jejak ayah yang tidak pernah tinggal sholat dhuha, bahkan ia sendiri pernah berpesan, jika kamu ingin selalu dimudahkan segala urusan dan dibukakan pintu rezeki dari segala arah, maka seringlah sholat dhuha. Sehingga kalo boleh dipikir-pikir emang semua benar dan nyata. Dan Alhamdulillah Allah selalu memudahkan segala urusan saya, juga terhadap  solusi yang selalu hadir disetiap permasalahan yang saya hadapi.

Namun terlepas dari ini semua, alangkah baiknya kita menambah amalan kepada Allah SWT, sebagai ucapan terima kasih dan rasa syukur kita kepada-Nya. Walaupun Allah telah berjanji akan membalas apa saja yang telah kita lakukan baik itu kebaikan maupun keburukan, akan diberikan pahala maupun dosa, tapi tetap ini semua adalah pilihan bagi kita. Kalolah Allah ingin memberi pahala kepada kita, itu semua urusan-Nya. Kita tidak berhak menghitung-hitung, walaupun Allah sendiri yang telah berjanji atas setiap pahala yang Ia akan berikan. Tapi kalolah urusan menghisab diri nah itu kayaknya yang lebih penting bagi kita, karena lebih baik menghisab diri kita sekarang, sebelum nanti kita dihisab di Yaumil Mahsyar. Sehingga ketika kita ibadah, ya alangkah baiknya hanya kita niatkan untuk mencari ridho Allah SWT. Jadi kalolah Allah akan memberi pahala atau tidak ya itu urusan-Nya, walaupun dibalik setiap ibadah pastilah Allah akan membalas pahala. 

Hari ini, ketika saya ke kampus untuk mengikuti arahan tentang penyelasaian proyek akhir, saya langsung diajak teman untuk mengadakan survery lapangan bersama pihak kampus ke bogor, bahkan semua akomodasi ditanggung oleh kampus. Padahal hari minggu yang lalu saya baru aja dari bogor mengadakan acara rihlah bersama-sama teman, kemudian otak saya berfikir “wah jalan-jalan lagi nih”, hehe,. namun dari pelajaran ini semua, Alhamdulillah ternyata saya selalu mendapat kepercayaan oleh banyak orang. Ternyata hari ini diajak lagi maen-maen, ups salah maksudnya survey ding. Hehe. Sehingga langsunglah kaki ini melangkah dengan senang memasuki mobil, hehe. ketika makan siang pikiran saya pun tanpa beban, mungkin karena tidak merogoh kocek sendiri kali ya, hehehe, gak seperti biasa koyak lagi dompet. Upss sory. Alhamdulillah ya Allah.

Maklumlah namanya juga mahasiswa yang berjiwa kosan, menyukai gratisan. Sehingga kalo ada yang namanya gratisan, kuping ini terasa sangat sensitif. Tapi kalo berjiwa gratisan biasanya sih bermental malas. Sehingga kayaknya perlu diubah, semoga nanti saya lah yang harus memberi gratisan. Kan masih ada tuh namanya gratisan kan ya? Karena Allah saja menyukai tangan diatas daripada tangan di bawah. So kalolah orang mencari diskon, nah kita yang pemberi diskon, kalolah orang rame-rame cari beasiswa, nah nanti kita yang akan memberi beasiswa. Amien ya Allah. Sehingga dari sekarang saya belajar tuk ringan bersedekah, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, ketika ada seorang yang datang, saya niatkan buat keluarga saya, kesehatan bapak mamak saya, serta kesuksesan saya.  Biarpun yang datang kelihatan sehat, kelihatan bugar, ah biarlah, toh juga gak ada kan yang mau jadi pengemis dan minta-minta. Yang jelas karena ketidakpunyaan-lah sehingga ia minta-minta, dan kalopun diantara mereka ada yang berbohong, biarlah jadi urusannya sama sang pemilik jiwa. Jadi kita masih banyak energi positif dan dermawan serta rendah hati kepada setiap orang. 

Hari ini saya masih belajar iklhas ketika bersedekah, ketika ada yang datang kepada saya, Alhamdulillah tangan ini pun sudah mulai ringan untuk mengulurnya, jadi tidak seperti dulu yang terus berpikir-pikir tentang kondisinya, kenapa gak kerja dan lain sebagainya, akhirnya ketika kita bersedekah malah membuat gak iklhas dan jadi hitung-hitungan. Lama-kelamaan kita selalu menjadi orang yang curigaan dan tidak berpikir jernih, sedangkan hari ini saya berusaha untuk menjadi orang yang ikhlas baik bersedekah maupun lainnya. Biarlah Allah yang akan membalas semuanya, toh orang barat aja yang gak kenal Tuhan, malah ia tahu tentang dahsyatnya sedekah, sudah banyak orang kaya dunia yang menyedekahkan hartanya bukan seribu- dua ribu seperti kita, malah 50 persen dari harta mereka, namun bukannya membuat mereka jatuh miskin, malah kekayaan mereka tidak bisa dihentikan lagi. Toh kita yang muslim, yang tahu bener tentang sedekah, namun malah enggan dan ragu tuk bersedekah dan jadi malah hitung-hitungan. 

Makanya hari ini saya berusaha untuk menjadi tangan di atas, walaupun saat ini saya masih mahasiswa, bukan berarti ini jadi penghalang buat kita. Saya pun berdo’a kepada Allah semoga Ia memberi kelapangan hati dan bermental kaya kepada diri saya, dan ini merupakan latihan ketika saya masih dalam keadaan sempit, sehingga saya berharap kepada-Nya bahwa Allah selalu memberi kemudahan rezeki dan kesehatan di masa depan saya nanti, sehingga saya lebih bisa bersedakah lebih ikhlas dan lebih banyak lagi. 

Toh hari inilah kita masih bisa bersedekah, karena suatu saat nanti disaat Islam kembali tegak di muka bumi, maka tiada satupun yang akan kelaparan, tiada lagi ibu-ibu yang berdiri dipinggir jalan, tiada lagi anak-anak kecil yang tak kenal ibunya mengamen di perempatan. Sehingga kalolah nanti Islam tegak, maka kemakmuran jauh lebih penting dari segalanya, bukan berarti sedekah jadi tidak bisa lagi dan sebagainya, namun kemakmuran dan jaminan kesejahteraan oleh negara di bawah naungan Islam lebih penting untuk semua rakyat. Seperti kata rasulullah bahwa kemiskinan itu sangat dekat dengan kekufuran, namun kelapangan pun bisa membuat kita lupa akan syukur nikmat dan menjauhkan kita kepada Allah SWT. Bahkan dulu banyak sekali sahabat yang secara finansial mereka sangat kaya-raya, namun keseharian mereka sangat sederhana, karena mereka takut bahwa kekayaan mereka bisa menjauhkannya kepada Allah, sedangkan bagi mereka kalolah ini dapat membuat mereka lupa kepada-Nya, maka mereka berharap lebih baik menjadi miskin ketimbang harus lama dihisab nanti. Sehingga pesan rasulullah ini menjadi pengingat saya untuk selalu bersyukur dan berdo’a, semoga Ia selalu membimbing saya di jalan-Nya.

Oleh karena itu, saya berusaha tuk menjadi lebih baik lagi dengan menjalankan ibadah-ibadah sunnah, sehingga saya dapat menyempurnakan ibadah-ibadah yang wajib dalam sehari sehari. Seperti yang pernah dikatakan AA gym, dengan 3M-nya, Mulailah dari yang kecil, Mulai dari diri sendiri dan Mulai dari saat ini. Dan saya berharap semoga renungan ini dapat menjadi pengingat saya pribadi. Amieen.

Tidak ada komentar: