Percayakah anda bahwa dunia ini
hanya dipimpin oleh 3 % persen orang? Percayakah anda bahwa 3 % akan mengalahkan
97 %? Namun biarlah data mengatakan demikian, tapi bagi saya memang orang-orang
yang istimewa jauh lebih sedikit daripada orang yang biasa saja. Orang yang
memiliki impian dan kemudian mewujudkannya jauh lebih sedikit dibanding orang
yang punya impian namun tidak mewujudkannya.
Saya yakin bahwa semua orang
memiliki impian dan keinginan masing-masing. Pastinya semua orang ingin hidup
bahagia, dan menginginkan segala sesatu bisa hadir sekejap mata. Seperti punya rumah mewah,
harta melimpah, menyekolahkan anak hingga ke luar negeri dan banyak lainnya.
Yang pasti keinginan tersebut selalu ada pikiran kita. Namun lagi-lagi kenapa
orang yang memiliki impian dan mewujudkannya jauh lebih sedikit daripada yang
lainnya.
Mungkin bisa jadi ketakutan yang
ada difikiran kita jauh lebih besar dibanding keyakinan untuk
mewujudkannya. Karena bisa jadi fakta-fakta yang ada didepan mata mampu membuat kita
patah semangat. Sebagai contoh mungkin kita sering mendengar kalimat seperti
ini “Bisa gak ya? kan kita belum punya pengalaman! ah terlalu ketinggian
cita-citanya! gila lu! yang benar aja! realistis dong!”. Jadi Bukankah ini
yang sering kita dengar di lingkungan. Akhirnya kalimat tersebut masuk ke
alam bawah sadar kita dan berubah menjadi virus hingga mempengaruhi
sistem alam sadar kita.
Ketika kita mendengar motivasi
dan inspirasi, kita pun yakin untuk berani mengambil langkah awal. Namun
lagi-lagi mengapa semangat itu hanya bertahan sangat singkat, mungkin bisa jadi selama
3 hari, 2 minggu, ataupun 3 bulan. Lantas ketika kita berkumpul lingkungan
kita, bergabung dengan teman-teman sekitar, bukannya membuat tambah semangat
ataupun mendukung kita untuk meraih bersama-sama. Eh malah mematahkan semangat dan akhirnya kita pun ikut hanyut dalam kalimat-kalimat seperti diatas.
Sehingga menurut saya, lingkungan
juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan mental kita. Baik
itu tahan banting ataukah larut dalam keragu-raguan. Jangan sampai daftar impian yang telah dibuat,
akhirnya mulai kita coret satu-persatu, sebab tidak sesuai lagi dengan fakta
yang sedang dihadapi. Lantas berbeda dengan orang-orang yang visioner. Mereka
bukan sekedar melihat fakta yang ada di depan mata, namun ia mampu melihat
melebihi orang yang lain lihat. Ketika lingkungan mencoba untuk
mempengaruhinya, ia tetap cuek, dan terus berusaha, serta percaya bahwa keyakinannya
lebih besar dibanding ketakutan yang dihadapi. Misalkan saja, ada seorang
penambang emas yang telah menggali hingga kiloan meter, kemudian ia merasa
menyerah dan capek. Lantas bagaimana jika satu meter lagi gunung emas ada
didepannya. Padahal tinggal satu meter lagi ia harus menggalinya! Memang hal
ini sering kita hadapi, terutama saya. Karena ketakutan yang kita miliki jauh lebih
besar dibanding keyakinan untuk mencapainya.
Ketika rasulullah mengatakan
bahwa Islam akan menguasa dunia hinga 1/3 dunia, maka saat itu orang-orang arab
mengatakan “Muhammad gila, sinting dan sebagainya”. Semua tidak ada yang
percaya kepeda-Nya. Begitu juga saat Nabi Muhammad mengirim surat kepada raja
romawi barat dan romawi timur untuk segera masuk Islam, namun kedua raja
tersebut mencomooh-Nya, karena merasa Muhammad barulah memimpin wilayah yang
sangat kecil di Madinah, sedangkan saat itu ia sedang berhadapan dengan wilayah
adikuasa yang sangat besar kekuatannya. Mereka yang merasa terhina, akhirnya
merobek surat Rasul. Namun saat itu rasul hanya berkata, “sebagaimana ia
merobek suratku, maka Allah nantinya yang akan merobek-robek kekuasaannya”.
Ketika rasul dan para sahabat
sedang capek-capeknya menggali parit sejauh 8 kilometer untuk menghadapi
serangan pasukan Quraisy sebanyak 10.000 pasukan. Maka pada saat itu para
sahabat berkata, “kira-kira ya Rasul, kota mana yang akan kita taklukkan, kota
roma, ataukah konstantinopel”. Maka saat itu rasul menjawab, “kota konstantine”
yang akan pertama ditaklukkan. Namun orang yahudi yang juga ikut menggali parit
mengatakan, “Muhammad gila, besok aja kita belum tentu hidup melawan 10000
pasukan, eh malah mengatakan konstantinopel akan takluk”. Lagi-lagi suara
sumbang seperti ini akan selalu menghiasi di kehidupan kita. Namun hanyalah
orang-orang yang visioner yang dapat melihat lebih dari yang lain tidak dapat
lihat.
Akhirnya ketika rasul wafat,
Islam malah semakin bertambah luas, apalagi setelah kota konstantinopel
ditaklukkan, Islam pun berhasil menguasai 2/3 dunia. Dan masih banyak contoh
lainnya, dulu ketika Bill gates mengatakan ada suatu masa setiap rumah akan
memiliki PC masing-masing, dan bisa saling berinteraksi satu sama lain. Maka
saat itu pun orang-orang yang ada disekitarnya mengatakan, “Ah mimpi, gila lu,
sinting dan sebagainya”. Namun faktanya hari ini, semua rumah telah memiliki PC
maisng-masing bahkan bisa di bawa kemana-mana. Lagi-lagi orang-orang yang
pragmatis hanya bisa menulan ludahnya sendiri, sehingga tidak perlu heran
mereka akan selalu dipimpin oleh orang-orang yang visioner.
Hari ini kita tahu bahwa perjuangan
Khilafah merupakan perjuangan yang pasti. Namun banyak diantara kita yang tidak
percaya dan ikut berjuang, karena hanya melihat fakta yang sangat memojokkan
Islam dan mulai meragukan kebangkitan Islam. Lagi-lagi Mereka masih bertahan
dan memperjuangkan demokrasi, HAM dan sebagainya. Sedangkan kita lupa bahwa
orang-orang yang visioner adalah orang-orang yang tidak sekedar melihat dengan
mata, namun melihat dengan akal dan keimanannya. Seperti yang telah Rasul
contohkan kepada kita. Sedangkan ia pun telah mengatakan tentang episode dunia,
nantinya akan ada masa dimana Islam akan kembali tegak seperti manhaj kenabian.
Dan ia mengabarkan dalam hadistnya bahwa tentang episode saat ini yang sebentar
lagi akan segera diangkat oleh Allah. Bukankah saat ini episode kepemimpinan
diktator sudah banyak digulingkan.
Oleh karena itu saat ini bagaikan
malam yang sangat gelap, sedangkan sebentar lagi fajar akan segera tiba. Dulu pun
tidak ada yang percaya Islam akan bangkit. Tapi faktanya hari ini kita bisa
merasakannya sampai ke Indonesia. Hal ini pun sedang terjadi di kehidupan kita,
ketika rasul mengatakan akan ada masa Islam akan bangkit kembali, bukan sedikit
yang meragukannya, namun banyak juga yang mempercayainya. Karena lagi-lagi
orang-orang yang pragmatis hanya melihat fakta di depan mata, sedangkan
visioner melihat kedepan jauh dari apa yang mereka lihat. Karena hitungan Allah berbeda dengan hitungan
manusia. Namun saat ini kita harus memantaskan diri, agar Allah benar-bener
sudah layak mengangkat episode ini dan menggantikannya dengan episode Islam.
Sehingga yang harus saat ini kita perjuangkan adalah terus berusaha dan berdo’a
agar Islam akan segera kembali tegak.
Oleh karena itu memiliki visi
yang besar berarti harus siap dikatakan “Gila, sinting, dan sebagainya”.
Sehingga orang-orang yang visioner memang harus siap menerima label seperti
ini. Apalagi pejuang dakwah, sehingga kalopun ada yang mengatakan gila, hehe
santai aja! Kalo nambah satu kan gak jadi masalah. Seandainya rasul tidak
memberikan visi pada sahabat, tentu islam tak akan bisa sebesar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar