Senin, 30 April 2012

ALLAH, Tidak Pernah Iseng



Pernahkah kita merasakan ketika masalah datang menghampiri, bukannya mengintrospeksi diri, tapi malah sibuk berputar-putar mencari jalan keluar. Bahkan kita menghabiskan banyak tenaga, waktu dan pikiran hanya itu-itu saja, tapi sayangnya masalah tetap tak kunjung usai. Kita menghabiskan begitu banyak energi untuk memikirkannya tapi masalah pun seakan tak kunjung selesai. Hari demi hari dilalui, tapi ketika bangun pagi dan pertama yang diingat adalah itu lagi-itu lagi.

Disaat masalah itu hadir menghampiri, kita seakan dibuat terlena oleh dunia. Bahkan membuat kita lupa kepada sang pemberi solusi. Disaat sang muadzin bersahut-sahutan dari surau ke surau, tapi kita tetap saja menghiraukannya, karena kita tidak merasa bahwa Allah lah sang pemberi solusi, sang pemberi kunci. Waktu yang kita miliki terbuang untuk memikirkannya, namun jalan keluar pun tak kunjung datang jua, tapi hanya menambah gemuruh di hati dan sesak di dada. Sehingga bukannya jalan keluar namun semakin membuat hati berdebar.

Kita sibuk memikirkan masalah, tapi tidak pernah memikirkan siapa yang memberi kunci. Padahal Dia mengetahui betul kondisi kita dan menanti kita untuk kembali pada-Nya. Tapi sayang kita tidak pernah merasakannya. Padahal dia telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, sama halnya gembok dan kunci. Karena tidak akan dibuat gembok saja tanpa kunci, dan tidak akan dibuat kunci tanpa gembok sekalian. Begitu juga Allah, maka Ia tidak akan menciptakan masalah tanpa solusi. Sayangnya ketika masalah itu datang, kita lupa dimanakah kunci berada. Padahal kunci tersebut sangatlah dekat dengan kita. Tapi kita nya lah yang sibuk memikirkan kunci itu di tetangga, kampus, kantor dan sebagainya. Sehingga energi kita pun habis percuma.

Sehingga masalah itu bukannya membuat kita semakin dewasa. Tapi semakin membuat jiwa kita keruh dan gelisah. Hidup ini memang diwarnai dengan masalah, karena inilah yang  dijadikan sebagai pelajaran. Terkadang kenikmatan itu malah jarang membuat orang belajar. Oleh karena itu Allah memberikan sedikit masalah kepada kita bukan untuk membuat kita menjauh dari-Nya, tapi karena kerinduan Nya terhadap suara lembut kita memanggil-manggil nama-Nya. Karena inilah kasih sayang yang Ia berikan untuk mengajak kita berbincang dan curhat kepadanya. Karena ia sangat mencintai hamba yang curhat kepada-Nya. Menceritakan isi hati, terhadap peluhnya masalah yang dihadapi.

Karena Allah sangat mencintai suara hambanya, suara umat muslim. Oleh karena itu masih banyak muslim hari ini yang merindukan kasih sayang kepada-Nya. Namun Allah malah memberikan sedikit cobaan dan kelaparan. Tetapi sebenarnya bukannya Allah tidak mendengarkan doa hambanya. Namun karena kecintaan terhadap suara hamba-Nya. Allah sedikit mengulur waktu terhadap keinginan kita, bukannya marah ataupun kesal. Tapi karena ia ingin berlama-lama mendengar suara Hambanya.

Tetapi tidak selama-lamanya masalah itu datang kepada kita, tidak selama-lamanya penderitaan itu hadir di kehidupan kita. Namun bagaikan anak tangga, masalah yang Allah berikan itu sebagai tahap kita untuk menaiki tangga berikutnya. Karena kecintaannyalah, Allah memberikan sedikit ujian, karena Ia menginginkan kita menjadi manusia yang kuat walaupun diberi sedikit kekurangan bahkan kelebihan sekalipun. Karena tanda kedewasaan hati adalah disaat kehilangan sesuatu tidak merasa sedih dan ketika mendapat sesuatu pun tidak terlalu berlebihan.

Hal ini sering terjadi pada diri saya. ketika masalah itu hadir, bukannya langsung menjumpai-Nya. Bahkan terkadang mendengar suara adzan pun enggan. Padahal waktu yang kita miliki habis percuma sedangkan masalah pun tak kunjung menemui titik terang. Namun semoga hal ini menjadi pelajaran bagi saya, bahwa ketika masalah itu hadir, saya langsung mengambil wudhu, dan bercurhat sama Dia. Mengatakan apa yang kita hadapi, sulitnya tantangan yang kita hadapi. Bahkan sampai menangisi, karena bisa jadi ini akibat dari dosa kita selama ini. Sehingga sudah sepatutnya kita kembali, bercerita padaNya, memohon ampun dan perlindunganNya.

Mengeluh dan curhat pada manusia terkadang tidak ada gunanya. Namun alangkah baiknya, kita meluangkan waktu untuk memikirkan dan kembali padaNya, mungkin karena kita terlalu disibukkan oleh dunia, hingga kita lupa sama Dia. Sehingga disaat tantangan itu hadir membuat kita bingung melewatinya. Namun yakinlah, ketika ini dilakukan, InsyaAllah kita akan menemukan pikiran yang jernih untuk menemukan jalan keluar. Sehingga kita tidak akan merasa dalam tekanan. Kita akan lebih mudah menemukan jalan keluar dan ide-ide segar. Oleh karena itu, Allah menanti kita untuk bercerita padaNya, Ia sangat rindu mendengarkan suara kita memanggil-manggil namaNya. Dan yakinlah bahwa Allah akan memberi kemudahan bagi orang yang memantaskan diri dan bersungguh-sungguh.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita meluangkan waktu dan pikiran kita untuk memohon kepadaNya agar kita selalu dibimbing olehNya. Bukankah disaat sholat kita membaca surat Alfatihah dan selalu menyebut “Ihdinasshrital Mustakim”, “ya Allah tunjukilah kami jalan yang lurus”. So, kita memang sangat butuh bimbingannya. Sehingga kita berharap dapat menjadi penebar manfaat bagi orang lain, meringankan masalah orang lain. Dan InsyaAllah, nanti Dialah yang akan menolong kita. Amien Ya Robbal ‘Alamin.

Tidak ada komentar: